ChatBox

free counters
Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Membuat Foto Vintage (Antik) pada foto Ayu Ting Ting hanya dengan Curves

Foto Vintages adalah foto yang kelihatan antik atau foto jadul.. dulu saya sudah pernah posting cara membuat foto jadul .. cara pembuatan foto vintage atau antik yang ini beda dan gampang banget..Hanya mengandalkan keajaiban CURVES foto vintage pun jadi.. mau bukti ?

Buka foto Ayu Ting Ting ( Neng Ayu Ting Ting ini siapa nya Malih Tong Tong yah ?? ) hehehe

ayu ting ting

saya ambil dari kapanlagi.com hehehe.. minta foto nya yaa ..

Duplikat layer background dengan menekan CTRL + J ..

Sekarang Klik Add New Fill and Adjustment layer di Layer Palette.

Di Jendela Curves ada yang nama nya Channel.. dan ini fungsi nya untuk menyeting warna atau cahaya di sebuah foto..

Channel RGB = RED , Green , Blue..

nah kita setting deh si Channel tersebut..

Kita setting Channel Biru nya dulu ..

Sekarang kita setting Channel Green :

Sekarang Channel RED

Catatan : Kalo Kadung ke Klik OK , Klik aja 2x layer Curves di layer pallete nya ..

Pilih Layer Background Copy hasil Duplikat layer background tadi..

Klik Filter > Noise > Add Noise

Sekarang kita gunakan Efek Vignette atau membuat gelap di semua sisi foto.. kita gak perlu pake manual kalo udah pake CS 3 ke atas..

Kita pake Filter Lens Corrections..

Pilih Filter > Distort > Lens Corrections

Kalo sudah di setting Vignette nya .. Klik OK

Hasilnya :

ayu ting ting

Selamat Mencoba y flend !!

Artikel Membuat Foto Vintage (Antik) pada foto Ayu Ting Ting hanya dengan Curves ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Adobe Photoshop Tutorials



Selamat datang di Blog Saya

Semoga Bermanfaat Infonya

Tag Cloud Categories »

Free File Hosting Service»

My Blog Feeds »

Popular Posts

Featured Post 3

Kamis, 29 Maret 2012

Membuat Pola Bokeh Pada Foto Dengan Photoshop

Sebelum mencoba tutorial berikut, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Bokeh.Bokeh atau biasa disebut blur merupakan istilah fotografi berasal dari bahasa Jepang ボケatau dibaca ‘boke’ di ucapkan Bo keh (kata benda, kata kerjanya Bokeru) yang artinya kira-kira Blur,Fuzzy,Kabur atau semacamnya. Pada foto, Bokeh adalah foto dengan kualitas blur indah yang didapat apabila kamera menangkap cahaya di luar fokus. Biasanya bokeh yang terjadi pada suatu cahaya seperti lampu, lilin dan sebagainya akan terlihat seperti lingkaran-lingkaran cahaya semi transparan berwarna-warni yang sangat indah. Seperti pada foto dibawah ini, indah bukan ?.
Pola bokeh pada cahaya lampu yang dihasilkan kamera biasanya berbentuk bulat atau persegi lima tergantung jenis lensa yang digunakan saat memotret, Namun untuk menciptakan pola bokeh yang unik sesuai keinginan seperti membentuk bintang,love,petir dan sebagainya biasanya sang fotografer menggunakan trik dengan cara menempelkan kertas yang dilubangi sesuai pola didepan lensa, dan mengatur setting pada kamera seperti bukaan diafragma, focal length dan sebagainya agar dapat menghasilkan pola bokeh sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam dunia fotografi, lensa merupakan mata pada sebuah camera, nah, apakah mata kita juga dapat melihat bokeh dengan pandangan mata? Tentu saja bisa, cara sederhana untuk melihat bokeh dengan pandangan mata adalah dengan menggerakkan bola mata kiri dan kanan kearah tengah secara bersamaan. Bagaimana? Pusing? Hehe
Cara kedua adalah dengan melihat objek sedekat mungkin didepan wajah. misalkan pena, fokuskan pandangan pada pena dan coba curi curi pandang bagian belakang objek, maka kita akan melihat efek bokeh/blur pada bagian latarbelakang pena tersebut.
Pada artikel ini, kita akan mencoba cara sederhana bagaimana membuat pola bokeh pada foto hanya dengan menggunakan fasilitas yang sudah disediakan photoshop. Ok, simak tutorialnya!

Langkah 1

Buka foto yang memiliki cahaya lampu, download Disini, saya menggunakan foto dua boneka yang sedang berdansa.

Langkah 2

Duplikat foto dengan cara menekan Ctrl+J pada keyboard.

Langkah 3

Kemudian, pada Layer Background Copy, seleksi dua boneka yang sedang berdansa menggunakan poligonal lasso tool.

Langkah 3

Tekan Ctrl+Shif+i pada keyboard untuk membalik area seleksi (inverse), selanjutnya pada menu bar, buka Filter/Blur/Shape Blur.

Langkah 4

Pada Jendela Shape Blur yang muncul atur radius 8 Pixels, dan pilih jenis pola pada shape sesuai keinginan, sebagai contoh saya menggunakan bentuk hati (Heart card) agar sesuasana foto semakin romantis.
Jika sudah klik ok, dan tekan Ctrl+D untuk menghilangkan seleksi.
Terakhir dengan menggunakan erase tool radius 0% opacity 50%, hapus blur pada bagian pinggir Boneka, bawah kaki dan lantai bagian depan. Hingga hasilnya seperti gambar dibawah ini :
Nah, sekarang cahaya lampu bagian belakang sudah menjadi bokeh (blur) dengan bentuk pola hati, indah bukan?
Berikut hasil pola bokeh yang lain :
Bagaimana? Mudah bukan? Selamat mencoba!.

Belajar Photosop

Apa Yang di maksud Photoshop

Apa Yang di maksud Photoshop
Pemasangan dan Penggunaan Brush Photoshop Lengkap

Tutorial Photoshop kali ini mengenai Pemasangan dan Penggunaan Brush Pada Photoshop. Tutorial ini didasari pada banyaknya pertanyaan bagaimana pemasangan dan penggunaan brush photoshop tersebut. Sebelum kita mulai mari kita membaca sedikit penjelasan tentang Brush - Adobe Photoshop. Brush adalah Fitur yang juga sangat penting pada photoshop, terutama dalam hal pembuatan ilustrasi suatu gambar ataupun sapuan gambar dengan beraneka ragam bentuk serta mengukir image dan beberapa fungsi vital lainnya.

Ok, sekarang kita mulai saja, disini saya menggunakan Photoshop CS3 , bagi yang masih menggunakan Photoshop CS 2 ataupun CS , Ataupun Photoshop 7 tidak perlu khawatir karena caranya sama saja

Penjelasan Tentang Brush Standart Photoshop
Sebelum kita mulai dapat saya jelaskan sedikit disini, sebetulnya Adobe PHOTOSHOP telah menyediakan Fitur Brush yang Standart ( bawaan / Default ) namun sebagai seorang desainer Grafis hal tersebut akan sangat membatasi imajinasi dan kreativitas men-Desain dan Berkarya secara maksimal.

Cara Pemakaian brush Photoshop:
1. Untuk memakai brush photoshop maka kita harus mengKlik kanan ikon Brush yang bergambar

pada Tool Box


Jika masih belum tahu dimana letak tool box maka silahkan lihat Layout Photoshop

2. Lalu setelah itu pilih brush yang diinginkan dengan menekan

panah bawah yang dilingkari hitam, nah akan muncul standart brush yang disediakan photoshop






Pemasangan dan Penambahan Brush Pada Photoshop
Setelah membaca penjelasan di atas penulis berharap sekarang para pembaca bisa memahami apa yang dimaksud Brush Standart Photoshop. Namun tenang saja karena Adobe Photoshop bisa menerima Plug-in Brush dari pihak luar dalam hal ini adalah menambahkan Brush yang lain dalam Photoshop anda.

Caranya:




nama file Brush tersebut adalah "flower brush-3.abr"
( file Tersebut adalah plug-in Brush untuk menambah koleksi brush photoshop )

Ok sekarang akan saya jelaskan cara pemasangannya hingga Brush tersebut dapat digunakan
Caranya:

1. Copy File "flower brush-3.abr" dan Paste pada Direktori Folder Brushes Photoshop Anda
Secara Default letaknya ada di:
C:\Program Files\Adobe\Adobe Photoshop CS3\Presets\Brushes

2. Buka Photoshop anda dan Brush akan Ter-LOAD / Terpasang secara otomatis
Untuk mengecek silahkan pilih Brush Tool dan Cek Koleksi Brush anda, bagian Bawah Sendiri akan terdapat Brush tambahan flower brush

Brush Dengan Tema Bunga - Hipp.. Hippp Horaaayyy ;P










Ok Sekarang tinggal bagaimana cara anda berkreasi dengan BRUSH PHOTOSHOP tersebut

Contoh Karya Penulis dengan Brush


[+] Zoom image



Jadi inget dulwaktu jalan - Jalan Nih...

Terima Kasih Semoga Bermanfaat

Minggu, 25 Maret 2012

GAMER Tercantik dari Jepang Ternyata Pria


akarta - Kayo Satoh atau yang biasa dikenal dengan Kayo Police merupakan seorang model cantik sekaligus pemain Street Fighter terbaik di Jepang. Namun ternyata, dia bukanlah seorang wanita

Dalam salah satu acara televisi Jepang bertajuk Majotachi no 22ji, Satoh mengungkapkan bahwa dia terlahir sebagai seorang pria. Rahasia ini sengaja ia beberkan lantaran semakin marak gosip yang menyebut dirinya telah berganti jenis kelamin.

"Itu benar, saya adalah seorang pria," kata Satoh, seperti dilansir Kotaku dan dikutip detikINET, Minggu (19/6/2011).

Selama beberapa tahun Satoh bekerja sebagai model di suatu majalah fashion dengan identitas palsu. Tidak ada rekan model atau editor majalah tersebut yang mengeahui jenis kelamin asli Satoh.

Selain sebagai model dan presenter acara game, Satoh juga dikenal sebagai gamer terbaik pemain Street Fighter. Konon hingga saat ini belum ada yang mengalahkan kepiawaiannya memainkan game tersebut.

Di Irak Di Larang Berdandan Ala EMO, dan Bagi Siapa Yang Berdandan Ala Emo di Irak Di Hukum Mati

Di Irak Di Larang Berdandan Ala EMO, dan Bagi Siapa Yang Berdandan Ala Emo di Irak Di Hukum Mati 

 Pengekangan dalam kebebasan untuk mengekspresikan diri ternyata masih terjadi di beberapa tempat. Seperti halnya di Irak, para remaja yang rata-rata masih pelajar dibunuh lantaran berdandan dengan gaya rambut aneh dan pakaian ketat mengacu pada gaya emo yang populer di barat.
 
Tak kurang dari 14 remaja dibunuh di Baghdad dalam kurun waktu 3 minggu ini dengan munculnya kampanye yang diluncurkan polisi moral atau militan Shia. Mengenaskannya, 14 remaja tersebut dihukum dengan cara dilempari dengan batu hingga meninggal.
 
Para militan akan memburu para remaja yang sudah menjadi sasaran mereka dan tak segan untuk membunuh apabila mereka tidak mengganti pakaiannya. Pembunuhan ini terjadi sejak Menteri Dalam Negeri Irak menaruh perhatian terhadap budaya emo yang masuk ke dalam Irak akhir bulan lalu. Mereka juga meminta polisi untuk mencap budaya ini sebagai satanisme.
 
Menurut Hana Al Bayaty dari Brussels Tribunal bahwa remaja yang tewas lebih dari 14. Diperkirakan 90 atau 100 remaja yang meninggal akibat hukuman yang dijatuhkan oleh polisi moral.
 
Kejadian ini sendiri mendapatkan reaksi keras dari berbagai pihak. Mereka menilai bahwa pemerintahan Irak terlalu serius dalam menghadapi hal tersebut. Bagi mereka hal ini tidak adil, hanya lantaran memakai jeans buatan Amerika serta memotong rambutnya ala remaja di Barat, mereka harus menghadapi hukuman yang berat(kpl)

Cara Mendidik Anak

Pada umumnya setiap orang tua menginginkan anaknya mempunyai masa depan yang baik, sukses, bermanfaat maksimal bagi masyarakat dan bangsanya; demikian pula halnya dengan guru atau dosen: menginginkan masa depan yang sukses bagi anak didiknya. Berbagai usaha dan bahkan jika perlu juga pengorbanan siap dilakukan untuk mencapai hal tersebut.  Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang relative cepat  serta berbagai factor lainnya, nampaknya secara umum harus diakui bahwa usaha itu terasa semakin sulit. Jika ditahun 60-an masuk ITB praktis tanpa saingan maka di tahun 2000-an persaingan itu luar biasa sengitnya; sebagian orang menganggap bahwa ITB adalah salah satu kunci sukses menuju masa depan. Paling tidak pendidikan yang ditawarkan oleh ITB, pendidikan yang membawa muatan teknologi, masih cukup (walaupun mungkin sudah mulai meluntur?)  diminati oleh sejumlah anak muda Indonesia.
Pada mulanya, secara garis besar, teknologi diciptakan untuk meningkatkan kenyamanan hidup manusia (pengecualian mungkin dapat diberikan pada teknologi pertahanan, yang untuk selanjutnya akan dikeluarkan dari pembahasan ini). Hanya teknologi yang memenuhi kriteria kenyamanan ini yang akan mempunyai  nilai jual atau nilai ekonomi yang memang diperlukan untuk menopang pengembangannya lebih lanjut. Teknologi haus akan pasar dan ia tidak pernah ragu-ragu untuk menciptakan pasar baru. Oleh karena itu teknologi bersifat mendunia, di mana ada daya beli di situ ada teknologi. Kehadiran teknologi di suatu tempat sering kali lebih cepat dibandingkan kesiapan sosiokultural untuk menyambutnya. Padahal teknologi itu sendiri tercipta melalui proses yang panjang yang melibatkan juga aspek-aspek sosiokultural. Konsekuensinya, kehadiran teknologi tanpa kesiapan sosiokultural  dapat menghasilkan suatu disharmoni, sisi negatif teknologi dapat menjadi lebih dominan. Teknologi mempunyai potensi untuk menjadi pedang bermata dua.
Mendidik anak pada dasarnya adalah proses mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan jamannya dan keluar sebagai pemenang (champion) bukan sebagai pecundang (loser). Masa depan yang dekat (bahkan masa itu telah datang di tengah-tengah kita) adalah masa yang berbasis pengetahuan. Dengan bantuan teknologi dapat dikatakan bahwa pengetahuan itu demikian berlimpah ruah (the age of abundance knowledge). Dapat dikatakan dengan kepastian tinggi: siapa saja yang mampu menguasai dan memanfaatkan pengetahuan itu secara maksimal maka dialah yang akan keluar sebagai pemenang, sebagai penguasa jaman. Oleh karena itu, kehadiran teknologi dalam proses kehidupan anak harus difungsikan atau diperankan untuk tujuan penguasaan, pengayaan dan pemanfaatan pengetahuan tersebut. Jadi kehadiran teknologi yang justru akan mengganggu, mengusik, atau mengacaukan proses penguasaan, pengayaan dan pemanfaatan pengetahuan harus dicegah sedini mungkin.
Kehadiran pengetahuan dan teknologi baru yang praktis tanpa henti sesungguhnya juga menciptakan berbagai kesempatan-kesempatan atau peluang-peluang baru. Oleh karena itu tidak berlebihan jika abad ini juga disebut sebagai the age of abundance opportunities. Sudah barang tentu tidak semua orang mampu melihat dan kemudian memanfaatkan berbagai peluang itu. Alih-alih memanfaatkan, pada kenyataannya banyak yang justru menjadi korban, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari kehadiran pengetahuan atau teknologi baru.  Dengan demikian menjadi amat penting untuk mengetahui sejumlah syarat minimal agar kita dapat memanfaatkan berlimpahnya berbagai kesempatan atau peluang yang disediakan oleh pengetahuan atau teknologi baru.
Dalam tulisan singkat ini hanya akan disoroti teknologi fenomenal: HP, TV, dan komputer. Berbagai kasus berkenaan dampak kehadiran gadgets dalam kehidupan mahasiswa (ITB) juga akan dikemukakan dan dibahas. Pada akhirnya akan dikemukakan sejumlah karakter, jiwa, pikiran atau pola pikir sebagai syarat minimal agar dapat memanfaatkan kehadiran the age of abundance knowledge and opportunites secara optimal.
RELEVANSI dan POTENSI
Teknologi yang paling relevan dengan tujuan sebagai wahana untuk mengakses, mengolah, menguasai dan memanfaatkan pengetahuan adalah teknologi informasi dan komputer (TIK), termasuk di dalamnya adalah robot dan internet. Oleh karena itu penguasaan teknologi ini sedini mungkin, dengan memperhatikan kesiapan psikologis, akan merupakan salah satu kunci dalam mempersiapkan masa depan yang optimal bagi anak-anak. TIK ini mempunyai potensi yang amat kaya untuk merangsang semua fakultas kecerdasan anak-anak agar dapat berkembang secara maksimal.
Pengetahuan yang disimpan dan kemudian dapat diakses kembali melalui TIK praktis tidak terbatas jumlahnya dan tidak pula dibatasi oleh ruang dan waktu (apalagi hanya sekedar batas-batas negara). Jenis pengetahuan itu tidak hanya berupa teks tetapi juga berupa pemodelan, simulasi, animasi dan hal-hal yang tidak terbayangkan bahkan lima tahun yang lalu. Proses belajar melalui TIK dapat menjadi suatu proses pendidikan yang menyenangkan (joyful learning) dan oleh karenanya dapat mempunyai dampak yang amat kuat pada penguasaan pengetahuan. Dengan bantuan TIK hal-hal yang amat kompleks sekalipun dapat dengan mudah dicerna dan kemudian dipahami bahkan dihayati oleh  anak didik. Meskipun demikian perlu digarisbawahi di sini bahwa peran guru tetap tidak tergantikan, TIK hanyalah sekedar suatu perangkat bantu (meskipun sangat ampuh).
KECENDERUNGAN
Teknologi yang akan mampu menciptakan pasar yang bersifat masif, dan oleh karenanya akan selalu mempunyai kekuatan untuk pengembangannya lebih lanjut, salah satunya adalah teknologi yang mempunyai kandungan hiburan (entertainment). Teknologi mutakhir seperti ini yang paling fenomenal (di Indonesia diperkirakan saat ini telah beredar sebanyak 100 juta biji!!) adalah telpon genggam (hand phone: HP). Sedangkan yang telah lebih dahulu hadir, dan sebenarnya juga fenomenal, adalah televisi berwarna dan komputer. Mungkin tidak ada satupun wilayah di Indonesia, yang terpencil sekalipun, tanpa kehadiran salah satu di antara kedua (atau bahkan kedua) jenis teknologi itu: HP dan TV. Di wilayah pedalaman Sumatra, atau Kalimantan dapat ditemui gubuk dengan antena parabola televisi.
Kemajuan teknologi informasi dan komputer telah memungkinkan pengembangan isi (content) yang menyertai produk teknologi seperti HP, TV dan komputer untuk tujuan berupa hiburan menjadi semakin menarik dan adiktif. Fungsi utama semula (misal sekedar untuk telekomunikasi) kalah oleh berbagai fitur tambahan. Bahkan produk teknologi seperti ini juga dapat menjadi pembentuk gaya hidup baru (life style trend setter).  Potensi teknologi ini sebagai pengusik proses pendidikan dapat meningkat lebih cepat dibanding potensinya untuk mendukung proses pendidikan anak. Bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan menghadapi masa depan tentu tidak diragukan lagi. Meskipun demikian potensi destruktifnya tidak juga dapat disepelekan atau bahkan diabaikan begitu saja. Kekawatiran yang cukup beralasan itulah yang telah menyebabkan banyak sekolah-sekolah umum di Amerika Serikat melarang para siswanya membawa HP atau pager ke sekolah sejak tahun 1988!!.
KESADARAN AKAN FUNGSI
Ketidaksiapan sosio-kultural dapat menyebabkan potensi kemudhoratan kehadiran teknologi lebih dominan dibanding kemanfaatannya. Secara umum nampaknya Indonesia termasuk negara yang tidak mempunyai kesiapan sosio-kultural dalam menyambut kehadiran teknologi. Produk regulasi tidak dapat mengikuti laju kehadiran teknologi. Diperkirakan isi (content) siaran tv mempunyai korelasi positif dengan meningkatnya kejahatan baik dari sisi frekuensi maupun derajat kejahatannya. Kehadiran teknologi mutakhir (HP, TV, Komputer) telah menyebabkan mendidik anak di Indonesia lebih sulit dibanding mendidik anak di Amerika Serikat. Sekolah di Indonesia tidak mempunyai kesanggupan mengirim sinyal-sinyal mengenai adanya potensi negatif  dari teknologi (bandingkan dengan di AS yang melarang membawa HP ke sekolah). Padahal, pada saat masyarakat luas telah kehilangan nurani dan nalarnya, seharusnya sekolah menjadi salah satu benteng dan pembangun tata-nilai luhur.
Kesadaran akan fungsi positif utama suatu teknologi perlu secara terus menerus ditanamkan kepada anak-anak. Pada saat fungsi itu bergeser ke arah yang sifatnya sekunder maka berbagai konsekuensinya harus dipahami dengan baik oleh mereka. Kehadiran teknologi harus didahului oleh perbincangan yang panjang (dan mungkin melelahkan) mengenai fungsi utama dan kemungkinan dampaknya. Menghadirkan teknologi secara tiba-tiba, hanya karena ada keinginan dan kekuatan untuk mengadakannya, dalam banyak hal tergolong sebagai tidak bijaksana. Penyembuhan dari adiktif destruktif bawaan teknologi yang tidak terkontrol akan jauh lebih menyakitkan dan melelahkan dibanding diskusi berkepanjangan dalam usaha menanamkan fungsi positif utama dari teknologi itu.
PENGENDALIAN DIRI
Dampak negatif dari teknologi hadir di mana-mana, tidak mengenal waktu, makin lama semakin canggih dan berdaya tarik tinggi. Pengawasan terus menerus pada anak-anak adalah sesuatu yang tidak mungkin dan absurd. Pada saat yang sama, teknologi itu tidak perlu dimusuhi atau dijauhi karena ia dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempersiapkan anak didik menghadapi masa depannya.  Maka pendidikan mengendalikan diri menjadi suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan dan tidak dapat ditunda. Anak-anak harus dapat memutuskan sendiri (tentu melalui suatu proses belajar) secara rasional kapan harus berhenti walau keinginannya masih memintanya lagi. Adanya momen-momen dalam kehidupan mereka yang bersifat wajib, tidak terbantahkan, adalah salah satu jenis latihan dalam proses belajar mengendalikan diri.
Termasuk dalam pengendalian diri adalah memilah dan kemudian memilih informasi yang paling relevan dengan kebutuhan pengetahuan yang diperlukan bagi pengembangan dirinya. Dalam konteks inilah peran orang tua dan guru menjadi amat penting dan tidak tergantikan. Orang tua akan sangat terbantu manakala hal-hal yang penting dan relevan itu menjadi suatu isu publik. Sekolah mempunyai peran amat penting agar sesuatu yang bermanfaat (walaupun mungkin kontroversial) bagi pengembangan anak didik menjadi suatu isu atau perbincangan publik. Anak-anak juga akan terbantu dalam proses belajar mengendalikan diri manakala objek pengendalian itu menjadi suatu isu publik. Misal, pelarangan membawa HP ke sekolah dapat dipastikan pada mulanya akan menimbulkan histeria perlawanan yang luar biasa sengitnya dari masyarakat. Debat publik akan berkepanjangan namun pada akhirnya akan menghasilkan sebuah pemahaman baru mengenai bagaimana seharusnya menggunakan gadgets itu secara tepat guna (proper) dan memenuhi kaedah-kaedah kesantunan. Luaran akhir dari proses tersebut, harapannya adalah bertambahnya kemampuan pengendalian diri secara masif di tengah-tengah masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan gadgets itu.
KASUS – KASUS DI ITB
ITB tidak steril dari kasus dampak (negatif) kehadiran gadgets mutakhir itu. Tercatat sejumlah kasus DO yang diakibatkan oleh kecanduan bermain game, yang semakin lama semakin canggih dan semakin menarik bagi anak-anak (termasuk mahasiswa). Tentu kecanduan itu tidak datang tiba-tiba namun terbangun dalam waktu yang lama, mungkin sejak SMU atau bahkan lebih dini. Mungkin orang tua semula merasa senang melihat puteranya akrab dengan permainan yang sarat dengan teknologi tanpa menyadari potensi destruktif bawaannya. Bahwa faktanya anak tersebut dapat diterima di ITB menunjukkan betapa dampak itu sedemikian tersembunyi dan baru menunjukkan akibat fatal jika faktor-faktor pemicunya muncul. Permainan game mungkin sekedar pelarian dalam menghadapi tekanan akademik yang tidak tertahankan atau dengan kata lain beban akademis telah menjadi pemicu efektif. Tentu diperlukan studi yang lebih mendalam untuk menemukan faktor-faktor pemicu yang sesungguhnya. Jumlah mahasiswa yang menggunakan HP untuk merekam perkuliahan diperkirakan akan semakin meningkat. Tentu ini merupakan hal yang baik namun dengan catatan bahwa hal itu harus tetap disertai usaha-usaha untuk meringkas dan menuliskannya kembali dalam catatan terstruktur (ini penting karena merupakan latihan paling sederhana dalam melakukan kegiatan sintesa). Diduga gadgets ini juga berperan dalam mendukung berbagai tindakan kecurangan akademik (mencontek dalam ujian atau mengcopy tugas-tugas akademik). Jika tidak ada larangan secara eksplisit mengenai larangan mengaktifkan HP selama mengikuti perkuliahan maka dapat dipastikan sejumlah (besar) mahasiswa akan sangat terusik perhatiannya dalam mengikuti kuliah.
Bagaimana dengan penggunaan laptop (komputer jinjing) didalam mengikuti perkuliahan dalam atmosfir di mana tersedia akses nirkabel? Dapat dipastikan ada dua kubu dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut yaitu pro dan kontra, setuju dan tidak setuju, masing-masing dengan alasan dan argumentasi yang kuat dan rasional. Di samping itu berbagai jejaring sosial serta berbagai hiburan yang memanfaatkan jaringan internet ditengarai juga telah mengganggu konsentrasi belajar para mahasiswa. Walaupun jumlahnya kecil namun sejumlah mahasiswa mengalami kesulitan untuk dapat hadir pada kuliah di pagi hari karena pada malam harinya berselancar di dunia maya hingga dini hari. Tentu hal-hal yang positif juga tak terhingga jumlahnya. Misalnya para mahasiswa ITB dapat mengunduh berbagai hal yang akan menunjang karirnya di masa depan. Saya hanya ingin memberikan gambaran bahwa mendidik di jaman ini sungguh memberikan tantangan-tantangan baru kepada orang tua, guru, dan bahkan masyarakat yang tidak terbayangkan sebelumnya. Oleh karena itu menjadi amat penting untuk mengetahui karakter, pola pikir, atau sikap apakah yang sebenarnya diperlukan (oleh siapa saja) untuk menghadapi tantangan di era berlimpahnya ilmu pengetahuan, teknologi (dengan dampak bawaannya yang dapat bersifat destruktif) dan peluang itu?
LIMA HAL UNTUK MENGHADAPI MASA DEPAN
Seorang guru besar dalam psikologi pendidikan dari Universitas Harvard, Prof. Howard Gardner, menawarkan lima hal untuk menuai kesuksesan di masa depan dalam bukunya yang berjudul Five Minds for the Future (Harvard Business School Press: Cambridge Massachussetts, 2007).  Tiga hal berkaitan dengan atau menyangkut masalah intelek (intellect) yaitu disiplin, sintesa, kreatif (disciplined, synthesizing, creative minds), dan dua hal lainnya lebih menekankan pada karakter yaitu etika dan respek (respectful and ethical minds).  Disiplin: menguasi dengan baik sekurang-kurangnya sebuah disiplin, keahlian, ketrampilan atau profesi. Kemampuan untuk fokus, tekun yang berkesinambungan dalam mengembangkan pengetahuan secara mendalam menjadi syarat perlu di sini. Penelitian menunjukkan bahwa untuk menjadi seorang yang ahli dalam suatu bidang diperlukan kerja fokus selama sekurang-kurangnya 10 tahun, diperlukan sikap disiplin. Sintesa: mampu memilah dan memilih informasi dari berbagai sumber, memahami serta mengevaluasi informasi tersebut secara objektif dan kemudian menggabungkannya sedemikian rupa sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Kemampuan ini menjadi suatu keharusan di era membanjirnya informasi, baik dan buruk yang tercampur aduk, dan berasal dari berbagai arah, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kreatif: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak umum, menawarkan pola pikir dan pikiran segar dalam mencari jawaban, menghasilkan solusi yang tidak terduga, membuka wawasan baru yang mencerahkan. Pikiran yang kreatif merupakan aset yang tidak ternilai harganya di era yang serba instan, sarat dengan persaingan, dan penuh ketidakpastian.  Respek: mampu menghadapi perbedaan secara positif, memahami orang atau hal lain di luar dirinya, dan tentunya mampu bekerja bersama orang lain dengan baik. Teknologi telah memungkinkan manusia melakukan perjalanan dan komunikasi secara global. Dengan demikian maka kemampuan untuk dapat memahami dan menghargai orang lain menjadi luar biasa pentingnya. Etika: memperhatikan dan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh kebutuhan dan keinginan publik di mana ia berada, atau dengan kata lain tidak egois. Selalu berorientasi pada kemaslahatan bagi semaksimal mungkin anggota masyarakat.
Perubahan-perubahan yang tidak dapat diduga yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi mengharuskan semuanya melakukan persiapan-persiapan yang bersifat fundamental, tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang terjadi di luar dirinya. Di antara hal yang fundamental itu adalah membangun infrastruktur mental (di dalam diri, atau ruhani) yang selalu siap menghadapi tantangan apapun di luar dirinya. Hal ini merupakan tantangan yang sungguh tidak ringan bagi ITB yang tetap menginginkan para alumninya mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa di masa-masa mendatang.
KERJASAMA ORANG TUA DAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Mengingat orang tua dan lembaga pendidikan mempunyai keinginan mulia yang sama maka kerjasama di antara keduanya adalah sebuah keniscayaan. Orang tua dan siswa merupakan pemangku kepentingan (stake holder) dari lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan tinggi, khususnya di Indonesia, berkepentingan bahwa orang tua mahasiswanya tetap turut berperan aktif dalam pendidikan putera/i nya meskipun telah menjadi mahasiswa (manusia menjelang dewasa). Sejumlah kasus menunjukkan bahwa anggapan bahwa mahasiswa adalah manusia dewasa yang sepenuhnya telah mampu memikul tanggung jawab bagi masa depannya tidak seluruhnya benar. Fakta masih besarnya peran orang tua yang mengurus berbagai proses pendaftaran masuk perguruan tinggi menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa saat ini belum sepenuhnya dapat dianggap pribadi yang mandiri dan siap memikul tanggung jawab penuh. Peran aktif yang diharapkan dari orang tua adalah dalam hal memahami berbagai peraturan akademik maupun non-akademik perguruan tinggi sehingga dapat secara efektif membantu putera/i nya dalam berbagai proses pengambilan keputusan menyangkut pendidikannya. Pemahaman itu juga akan sangat membantu dalam memantau dan mendorong kemajuan atau perkembangan pendidikan putera/i-nya. Kerja sama yag baik diharapkan dapat menekan angka DO, sesuatu yang tidak diharapkan oleh orang tua maupun perguruan tinggi, hingga tingkat minimal atau bahkan nol.

Senin, 12 Maret 2012

Pohon Pinang Berwajah Manusia

Inilah Fenomena alam yang terjadi di muka bumi kita ini atu keanehan . mengapa saya berkata begitu

Karea saya melihat Photo-photo Ini. Kalau Teman Melihatnya Mungkin Teman Akan juga Berkata Begitu. Betul Tidak. Kenapa nggak .
Masa Pelepa Pohon Pinang Berwajah Manusia



Ada Yang Nangis Dan ada juga yang merem
Coba De teman Lihat Sendiri aja Koreksi Photo Saya Ini. Mungkin Teman Bisa Jadi Tertarik Untuk Mengunjunginya Karena Keanehanya....!!!!!
hehehehehe........!!!!!!!!!!!!!!!
Salah Satu Pelepa Pohon pinang Ini di temukan di  Lorong 1 dusun perdamaian gampong suka rakyat kecamatan langsa timur. Prov Aceh.
Mulanya Sih Kami Nggak Percaya, tapi anak-anak itu trus ngotot Untuk nunjukin pada kami bahwa mereka nggak bohong. dan akhirnya kami pergi untuk melihatnya untuk membuktikan kebenaranya setelah tiba di Tkp atau Lokasi. eeee. kayak beita kriminal aja pake TKP. hehehehe... biar gak suntuk bacanya. dan itu memang benar-benara terjadi. Sehingga Menggemparkan Warga Setempat Dan   o Juga Warga Lainya. Ratusan Warga datang berbondong-bondong untuk Menyaksikan Kejadian Tersebut.....!!!! hehehehehe..... !!!!!!

 Salah seorang ulama H Mansyur mengatakan, bahwa ke anehan ini adalah kekuasaan Allah SWT , untuk mengingatkan kita untuk berbuat baik dan segeralah bertobat karena melalui  pohon pinang yang berwajah manusia sedang menangis menandakan Tuhan sedih melihat hambanya yang selalu berbuat dosa.........!!!!!!!!!!

jangan lupa tinggalin Jejaknya ya atau Komen gitu . hehehehehe.....!!!!!!!!!

Selasa, 06 Maret 2012

15 Cara Berlogika Mario Teguh

15 Cara Berlogika Mario Teguh 

Sebagai sesama alumni Indiana University at Bloomington, saya dan Mario Teguh bergabung di milis alumni Indiana di Indonesia. Melalui milis itu, saya sering ditawari untuk hadir di seminar-seminar Business Art by Mario Teguh. Dengan alasan kesibukan saya sehari-hari sebagai pengajar dan juga peneliti, saya tidak pernah hadir di seminar yang ditawarkan tersebut, yang biasanya tiket tanda masuknya cukup tinggi untuk ukuran kantong saya (dan cukup rendah guna dan relevansinya dengan kerjaan saya sebagai dosen ilmu komputer).
Pada suatu hari di tengah-tengah acara berbagai stasiun televisi yang hampir semuanya menayangkan sinetron, saya memindahkan channel ke O-Channel, the Jakarta’s own channel (sorry bagi rekan-rekan pembaca yang bukan bertempat tinggal di Jabodetabek – Jakarta Greater Area – mungkin tidak bisa menangkap saluran ini).
Acaranya adalah “Business Art by Mario Teguh”. Pembawa acaranya adalah Shahnaz Haque dan kemudian diganti dengan Hilbram. Pembicara utamanya tentu saja Bung yang satu ini, Mario Teguh. Waktu acara dipandu oleh Shahnaz Haque, entah kenapa saya belum terlalu suka dengan acara yang ditayangkan O Channel setiap hari Kamis jam 20.30 ini (tayangan ulang Minggu jam 11.30). Mungkin Shahnaz kurang bisa memancing pertanyaan kepada Mario Teguh secara bernas dan “chantas” (bhs Jawa). Walau di acara yang lain seperti Digital LG Prima yang dipandu Shahnaz dan Isur, saya sangat menyukainya (antara lain karena anak saya sempat memenangkan Kuis Digital LG Prima babak pertama dan menerima USD 300 prize money dari Indosiar). Tapi Hilbram lain, dia bisa menanyakan kepada Mario Teguh pertanyaan2 yang bisa menggugah minat pemirsa seperti saya, yaitu pertanyaan yang bernas dan “chantas” (my daughter, Dessa, seems doesn’t agree with me in this matter…)..
Kelebihan Mario Teguh mungkin jam terbangnya yang cukup tinggi sehingga pertanyaan apapun dari pemirsa dan hadirin di studio O Channel dapat dijawabnya dengan excellent. Tapi kelebihan yang lain, dia bisa menjawab pertanyaan to the point, dalam waktu yang cepat, dan dengan lugas (apa bisa disebut menjawab dengan “concise”, saya kira kata2 ini kurang tepat). Tapi kekurangan Mario Teguh (apa malah juga kelebihannya ?) adalah dia menjawab dengan “logika Amerika” yang bagi pemirsa kadang tidak langsung dapat mengerti apa yang dia maksud, tapi dia sendiri tersenyum, tanda mengerti. Di jagad Indonesia, “bahasa logika” semacam ini cuman ada dua yang pakai, yang pertama adalah Pak Andi Hakim Nasoetion (alm) kala mengajar matematika dan statistika di IPB, dan yang kedua, ya Mario Teguh ini. Bila anda ngambil kelas Pak Andi, maka setiap 15 menit sekali Pak Andi pasti melucu (Ronald Reaganpun sama !!), biasanya mahasiswa akan ketawa dua kali. Tawa pertama adalah bagi mahasiswa yang langsung mengerti apa lucunya dari joke-joke Pak Andi tersebut (the quick witted) dan tawa kedua bagi mahasiswa yang nanya ke mahasiswa sebelahnya apa sih yang lucu (the slow witted). Mario Teguh sama ! Itu yang membuat saya menyukai acara “The Business Art with Mario Teguh” di O Channel. Belakangan isteri saya yang hobbynya membaca berbagai koran tabloid memberitahu saya bahwa Mario Teguh sejak kecil sekolah di Amerika, makanya bahasanya adalah “bahasa logika” Amerika yang secara intrinsic sudah built-in di bahasa Inggris. Lain dengan bahasa Jawa yang njelimet dan “beating around the bush” (misalnya “besok” di bahasa Jawa bisa berarti besok pagi, tahun depan, atau sepuluh tahun kemudian; “ya” bisa berarti “tidak” dan sebaliknya “tidak” bisa berarti “ya”) atau bahasa Indonesia yang tak berlogika (mungkin awalnya bahasa Indonesia lebih untuk keperluan sastra).
Ini cerita saya di depan mahasiswa Teknik Informatika Binus ketika saya mengajar di depan kelas (sorry Pak Mario Teguh, saya ambil kata-kata anda) : “Sebagai dosen yang telah mengajar 25 tahun di Binus gaji saya per bulan adalah 8 koma sampai 10 koma”. “Wah, banyak ya pak ?”, tanya seorang mahasiswa, beberapa di antaranya bertepuk tangan dan bersuit-suit karena menganggap gaji saya cukup besar.
“Iya, setelah tanggal 10, saya koma. Itu artinya 10 koma”, kata saya.
Dan mahasiswapun tertawa terpingkal-pingkal, dan untuk sementara waktu saya tidak bisa melanjutkan mengajar sambil nunggu ketawa mereka mereda.
 

Follow This Blog

Poll

Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.